Aku mencintai malammu

 

Kau seperti matahari bagiku,

Menerangi dan menghangatkan aku,

Namun, saat aku menikmati semua terang dan hangatmu,

Dirimu sendiri justru terjebak dalam gelap dan pilu.

Kau tahu?

Segala hal yang kau benci tentang dirimu, aku cinta.

Pun, aku berharap segala hal yang aku benci tentang diriku, kau (bisa) cinta.

Sayang, percayalah.

Malam akan menjadi pagi,

Aku berharap kata-kata ini akan menjadi sedikit cahaya untuk malammu,

Karenanya mungkin matamu perlu sedikit waktu untuk menyesuaikn diri,

Tapi aku akan selalu ada disini.

Sayang,

Biarkan aku menetap menghabiskan waktu malammu,

Dan menyambut pagi kita bersama.

Pada Akhirnya ......

 

Pada akhirnya,

Kita memilih untuk menjadi asing

Melangkah pada arah yang tak searah -Aku padamu dan Kamu padanya-,

Ada kebanggaan tersendiri pada diriku yang kau sakiti,

Aku mampu mencintaimu dengan sangat,

Meski tak jarang hati engkau sayat,

Aku tetap menjadi Aku yang - dulu - begitu mendewakanmu.

Jatuh Cinta? Ditangkap atau Diabaikan

Fenomena Jatuh cinta sudah berlumut diranah masyarakat, khususnya Abege abege labil. Fenomena ini sedikit banyak berpengaruh pada psikis mereka. banyak yang kepergok suka ketawa-ketawa sendiri didepan hape mereka, ada yang ketahuan nangis senggukan dipojokan toilet umum, ada juga yang ketangkap cctv nekat loncat dari ranjang kasurnya. Miris!

Ini semua gegara jatuh cinta! Padahal kalo gue pikir, apa enaknya jatuh cinta? [ masih enakan indomie kare spesial, iyakan] Mana ada 'jatuh' yang ga bikin sakit? Iya! ada sih. bagi mereka yang 'jatuh' tapi ada yang 'nangkap'. Tapi kalo ga ada yang nangkap? Sakitnya tuh disini Kata Nomnom Gomes.

[Bukan] Jatuh Cinta Diam-Diam

Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan hal yang biasa dipanggil cinta. Rasa yang cukup aneh untuk didefinisikan ini begitu dirajakan oleh semua orang: tidak tua, tidak remaja, tidak kamu dan tidak juga aku. Cukup rumit untuk mengartikan cinta; ada yang bilang kalau bahagia saat melihat dia tersenyum, itulah cinta. tapi ada pertanyaan besar; lalu bagaimana jika senyum itu bukan untuk kita? masihkah itu adalah cinta? Entahlah.

Bersamamu Aku Lupa

Oleh: A.Alfan Sabila Haq

Bersamamu Aku lupa

Lupa bahwa Aku tak mengawal hadirnya sang surya

Bersamamu Aku lupa

Lupa bahwa Aku mengacuhkan tangisan ribuan bunga

Bersamamu Aku lupa

Lupa bahwa Angin mengundangku untuk berdansa

Bersamamu Aku lupa

Lupa bahwa Burung-burung bernyanyi untuk memancing tawa

Kamu [untuk] Mantanmu

Oleh: A.Alfan Sabila Haq

Aku bersamamu

Dan kamu bersamamku

Tapi hanya Tubuhmu saja

Pikiranmu?  Rindumu?  Cintamu?

Masih terpasung di hatinya; Mantanmu!

Kamu terus membicarakannya

Katamu dia lucu; pintar; manis

Dan masih ada se-tidak-terhitung  pujian untuknya

Semoga Bisa!

Oleh: A.Alfan Sabila Haq

Dedaunan menangis
melihatku duduk ternganga di pangkuan shubuh
menjadi cemoohan burung-burung
menjadi bahan gunjingan angin
hanya untuk menunggu Sang surya!

Tiba saatnya
Sang Surya menampakkan kejantanannya
menantang siapapun yang melihatnya
Tidak Aku!